
MAKASSAR, BLAM — Selain moderasi beragama, salah satu dari kebijakan prioritas di Kementerian Agama adalah transformasi digital. Transformasi digital merupakan keniscayaan di era serba maya di mana seluruh lini kehidupan ditopang oleh teknologi informasi. Transformasi digital merupakan bentuk implementasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari peralihan proses analog menjadi digital. Perubahan ini mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam lingkup aktivitas sehari-hari maupun juga dalam dunia pemerintahan.
Menjawab tantangan tersebut, Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) melaunching platform digital berupa berupa Aplikasi Pemetaan Potensi Keagamaan dan Sistem Informasi Persuratan dan Disposisi (SiEDI). Mengusung tema “Bekerja Efektif dengan Platform Digital”, lauching produk digital ini dihelat di Hotel Claro Makassar pada Senin (5/12).
Gebrakan bergengsi BLAM ini dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Khaeroni. Pria yang sebelumnya berdinas di IAIN Salatiga ini mengawali sambutannya dengan kelakar dibalut pantun yang disambut meriah oleh para peserta undangan.
H. Khaeroni mengapresiasi kerja keras dan kolaborasi antara BLAM dan Kementerian Agama Kabupaten Gowa dalam mewujudkan Aplikasi Pemetaan Keagamaan ini.
“Digitalisasi layanan publik ini masuk ke dalam salah satu program prioritas yang betul-betul ditekankan oleh Bapak Menteri Agama. Teknologi merupakan perpanjangan tangan kita yang memudahkan kita melakukan segala sesuatu. Apalagi jika berkaitan dengan layanan publik yang perlu jadi prioritas kita semua,” ujar K.H. Khaeroni saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi launching produk digital yang juga dihadiri oleh penyuluh dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gowa, ini.
Mewakili Bupati Gowa, Taufik. M. Akib, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa juga turut mengapresiasi kehadiran aplikasi ini. Menurutnya, pemerintah patut melakukan inovasi dalam melangkah agar tidak ketinggalan teknologi dan digitalisasi.
“Pada saat ini kita berada di era yang serba cepat dan harus selalau mengikuti perkembangan jaman. Semua berdasarkan digital. Semoga dengan adanya aplikasi ini, menjadikan kabupaten Gowa terdepan dalam digitalisasi bidang keagamaan di masa yang akan datang sehingga aplikasi ini bisa memberikan informasi yang cerdas terakurat kepada masyarakat,” ungkap mantan Camat Pallangga, ini.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, H. Aminuddin, juga turut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BLAM atas kolaborasi ini. Dalam sambutannya, H. Aminuddin mengatakan bahwa data merupakan sebuah kebutuhan dalam sebuah institusi dalam menyusun program-program yang akan dilakukan.
“Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa dengan data itu kita membuat perencanaan yang lebih akurat dan lebih bermanfaat untuk layanan kita. Oleh karena itu, mudah-mudahan data yang tersaji dalam aplikasi potensi keagamaan kabupaten Gowa ini dapat memberikan sumbangan dalam penentuan langkah-langkah program dan berkualitas di masa yang akan datang,” ujar H. Aminuddin.
H. Aminuddin juga menyampaikan harapan agar hadirnya aplikasi ini bisa menambah wawasan, khazanah, cakrawala berfikir masyarakat kabupaten Gowa mengenai potensi keagamaan yang ada di kabupaten Gowa serta meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BLAM, H. Saprillah, juga turut menyampaikan sambutan. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lakpesdam NU Sulsel ini mengungkapkan bahwa ide mewujudkan aplikasi ini lahir di warung kopi.
“Saya ingin menekankan bahwa ini semua dikerjakan oleh sumber daya internal. Dalam mewujudkan aplikasi ini kami tidak menyewa orang luar. Aplikasi Si Edi dibuat oleh Pak Arisal. Aplikasi pemetaan oleh Pak Baso Marannu didampingi oleh Ibu Surya Rahmah Labetubun. Tenaga penggerak datanya adalah penyuluh, jadi ini adalah rangkaian 0 rupiah, sama sekali tidak ada proyek yang panjang lebar di sini. Kami hanya ketemu, ngobrol, dan ide ini muncul di warung kopi aja,” ujar H. Saprillah yang disambut tepuk meriah dari peserta undangan.
Menurut H. Saprillah, spirit baru yang muncul di Kementerian Agama sedang mendorong satu gebrakan, yaitu transformasi digital. Menurutnya, transformasi digital adalah sebuah program yang mengharapkan data-data yang ada di Kemenag bisa terkoneksi secara makro dan secara global sehingga mudah mengontrolnya.
“Kami sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama mencoba mentransformasi ide dan gagasan Kementerian Agama ini dalam konteks yang lebih mikro. Pertama kami mencoba membuat sistem kerja yang berbasis online, sederhana tapi sangat bermanfaat sangat membantu pekerjaan kami yang mobilitasnya tinggi.
H. Saprillah juga menjelaskan bahwa pada kesempatan ini juga diluncurkan aplikasi yang bernama sistem elektronik disposisi (SiEdi), yang memudahkan pejabat di BLAM untuk melakukan controlling terhadap mekanisme persuratan dan kontrol pegawai melalui aplikasi.
“Selain Si Edi, kami juga mencoba mengasistensi Kemenag Gowa untuk mencoba membuat satu aplikasi yang kami sebut dengan aplikasi peta keagamaan. Dengan membuat fitur-fitur yang lebih lengkap, sehingga masyarakat yang ada di kabupaten Gowa bisa mengakses secara terbuka data-data agama yang ada di aplikasi tersebut,” pungkas Saprillah.
Selain Aplikasi Pemetaan Potensi Keagamaan dan SiEDI, aplikasi lain yang juga dirilis oleh BLAM yaitu Sipattuju, Siduppa, Sinta, Simpel/Alisi. Aplikasi Sipattuju digunakan untuk melakukan tracking terhadap penyelesaian tugas dari staf BLAM sedangkan aplikasi Siduppa merupakan sistem informasi data induk pegawai yang penggunaannya untuk melakukan digitalisasi pada data staf BLAM.
Adapun aplikasi Sinta, merupakan aplikasi yang diperuntukkan untuk memudahkan arsiparis dalam memilah arsip yang ada di BLAM. Selain itu, ada juga aplikasi Simpel/Alisi yang merupakan aplikasi yang diperuntukkan untuk pengisian data peserta seminar/kegiatan BLAM secara online. (nr)