
BONE, BLAM – Guna mengetahui pemahaman mahasiswa baru mengenai moderasi beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) khususnya ruang lingkup IAIN Bone, Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang “Pengukuran Tingkat Pemahaman Moderasi Beragama Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di Hotel Novena Bone.
Kegiatan FGD ini dibuka langsung oleh Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar, Saprillah dan dihadiri oleh peserta yang berasal dari IAIN Bone dengan komposisi Pihak Rektorat, Dosen, Lembaga Riset, serta mahasiswa.
Dalam sambutannya Saprillah mengatakan, bahwa kegiatan FGD ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengukuran yang telah dilakukan oleh tim di IAIN Bone. Adapun untuk kegiatan FGD ini sendiri bertujuan untuk melakukan proses penyaringan berbagai ide serta gagasan dari peserta FGD untuk menjawab tantangan serta peningkatan pemahaman mahasiswa baru di ruang lingkup IAIN Bone khususnya mengenai moderasi beragama.
Lanjutnya, berbicara mengenai gerakan moderasi beragama, salah satu yang kita lakukan saat ini adalah mencoba melakukan prototype kerja yang sistemik yang kemudian kami sasar saat ini adalah Maba tahun 2022, kita ingin melihat peta pemahaman moderasi beragamanya itu seperti apa. Hal ini lah yang akan didampingi nantinya oleh Rumah Moderasi Beragama di IAIN Bone. Hal ini lah yang bisa dijadikan salah satu acuan atau ukuran oleh teman teman dari Rumah Moderasi Beragama IAIN Bone jika akan melakukan riset lanjutan.
“Pola itu yang benar benar akan kita lakukan, sehingga pengukuran yang kita lakukan ini benar benar memiliki konten, soal teman teman dosen yang nantinya akan menjadikan pengukuran ini menjadi suatu tulisan artikel itu silahkan yah, agar riset ini bisa terus berlanjut dan didapatkan suatu hasil yang benar benar menunjukkan nilai representatif dari Maba IAIN Bone, tambahnya”.
“Nah itu adalah gambaran kegiatan kami secara makro, sehingga saat ini tim kami sedang melakukan pengukuran secara sampling dengan total sampel 1.200 untuk seluruh provinsi Sulawesi selatan di 5 (lima) tempat yaitu UIN Alauddin Makassar, IAIN Bone, IAIN Parepare, IAIN Palopo dan IAKN Toraja dengan tingkat kesalahan yang bisa ditolerir sebanyak maksimal 5-10% dengan penelitian persepsi,” ungkapnya.
“Olehnya itu melalui kegiatan FGD ini kita mencoba membaca bersama sama data ini dan meminta seluruh pihak yang hadir di kegiatan ini dari Mahasiswa, Dosen, Lembaga riset hingga pihak rektorat untuk mencoba melibatkan diri untuk menjawab mengapa data itu muncul, dan kami butuh kualitatif karena hasil pengukuran ini merupakan data kuantitatif, misalnya mari kita membangun cara berpikirnya mengapa maba memiliki daya pikir seperti data yang dihasilkan. Selain itu, dalam kegiatan ini kami harapkan bisa mendapatkan insight dari seluruh peserta agar kami bisa memiliki gambaran mengenai fenomena yang muncul dari hasil pengukuran ini,” tutupnya. (sd)