
PAREPARE, BLAM — Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) mengadakan focus discussion group (FGD) dengan IAIN Parepare. FGD membahas permasalahan, strategi kebijakan, dan alternatif pemecahan masalah terkait penguatan moderasi beragama mahasiswa baru IAIN Parepare.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022 di Pare Beach Hotel, Parepare. Kegiatan diikuti oleh Rektor IAIN Parepare bersama para citivitas akedemi IAIN Parepare yang terdiri atas Wakil Rektor, Dekan, LPPM, dan LPM, serta perwakilan mahasiswa IAIN Parepare. Kegiatan ini juga diikuti oleh sebagian staf BLA Makassar.
Rektor IAIN Parepare, Hannani dalam sambutannya sekaligus membuka acara ini menyampaikan bahwa IAIN Parepare telah tiga kali mengadakan kerjasama (MoU) dengan BLA Makassar. Kegiatan Pengukuran tingkat pemahaman moderasi beragama pada Mahasiswa Baru merupakan salah satu implementasi dari hasil MoU yang telah disepakati.
“Kegiatan ini sangat penting, karena pada penelitian awal yang telah dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) terkait perspektif religiusitas dan nasionalisme memberi gambaran bahwa beberapa mahasiswa baru masih rawan dan berpotensi dipengaruhi oleh paham keagamaan yang sedikit ekstrim, sehingga kegiatan yang dilakukan oleh BLA Makassar bisa memberikan penguatan bagaimana sebenarnya pemahaman mahasiswa baru terhadap moderasi beragama,” ujar Hannani.
Lebih lanjut Hannani menyampaikan perlunya membangun kesepakatan antara Kanwil Kementerian Agama, IAIN Parepare, dan BLAM dalam rangka membuat rencana tindak lanjut (RTL) hasil pengukuran pemahaman moderasi beragama mahasiswa baru.
“Kerjasama ini ditujukan agar kita dapat bekerja secara massif dalam membangun dan mengembangkan moderasi beragama di lingkungan kampus secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Kegiatan penguatan dapat dilakukan melalui program-program terstruktur dengan memanfaatkan sumber daya kelembagaan,” ujar Hannani.
BLAM sebagai leading sector penyedia data (melalui berbagai penelitian) dapat memberikan informasi sebagai dasar membuat kebijakan dan langkah strategi merumuskan program-program penguatan moderasi beragama dengan memadukan program lembaga pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan.
Mewakili Kepala BLAM, Kepala Subbagian Tata Usaha BLAM, Andi Isra Rani, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan evaluasi awal dari pengukuran tingkat pemahaman mahasiswa baru yang sedang dilakukan. Evaluasi dimaksudkan sebagai bahan asistensi membuat program penguatan moderasi beragama di lingkungan kampus.
Pengukuran tingkat pemahaman moderasi beragama mahasiswa baru dilakukan melalui kuisioner online. Kuisioner diturunkan dari empat indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodasi terhadap lokalitas. (aa)