GORONTALO, BLAM – Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) kembali mengadakan Call for Paper kali ini untuk Jurnal Pusaka Volume 10 Edisi 2 Tahun 2022. Untuk rangkaian Call for Paper jurnal Pusaka ini, BLAM mengajak dosen dan jabatan fungsional tertentu (JFT) lainnya yang berada di Gorontalo, untuk menuangkan gagasannya melalui jurnal. Kegiatan ini digelar di Hotel Maqna pada Kamis (11/8).
Menurut Kepala Subbagian Tata Usaha Andi Isra Rani, kegiatan yang berlangsung fullday ini diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari utusan IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Kemenag Kota Gorontalo, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan peserta internal dari BLAM.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil, Drs. Ibrahim T. Sore, M.Pd.I. Ibrahim menyambut baik kegiatan yang digelar di Kota Serambi Madinah, ini. Menurut Ibrahim, khazanah pengetahuan terkait keagamaan menjadi modal paling besar untuk bisa memahami perbedaan yang ada baik internal maupun antarumat beragama.
Kepala BLAM, Dr. Saprillah, M. Si juga turut memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, pria yang kerap disapa Pepi, ini, mengajak para dosen dan JFT lainnya untuk menuangkan gagasannya dalam etalase ilmu pengetahuan bernama jurnal.
“Jurnal ini kita gunakan sebagai bagian dari melakukan pembentukan iklim menulis terutama bagi JFT yang sebetulnya punya mandatory menulis. Itu salah satu hal yang ingin kita dorong dan jika kita gerakkan bersama akan membangun jejaring intelektual,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lakpesdam NU Sulsel, ini.
Kepada seluruh peserta Call for Paper yang hadir, Saprillah menghimbau untuk mulai membiasakan menuangkan gagasan dalam tulisan. Saprillah juga mengatakan bahwa sesungguhnya menulis bukan merupakan kewajiban dosen dan peneliti saja.
“Jika Anda seorang pustakawan, Anda seorang arsiparis dan menyusun buku dan arsip namun tidak terinspirasi dari itu, maka akan seperti yang disinggung dalam Al Quran berabad-abad lalu, kamatsalil himar yahmilu asfara (red: bagaikan keledai yang membawa kita-kitab yang tebal), “pungkas Saprillah di akhir sambutannya.
Kegiatan ini juga diisi dengan knowledge sharing yang mengusung tema Moderasi Beragama dalam Budaya Lokal. Kegiatan ini juga diisi dengan pengenalan gaya selingkung Jurnal Pusaka. Salah satu yang diulas adalah mengenai gaya selingkung jurnal Pusaka serta pengantar dasar OJS dan panduan penggunaan Mendeley oleh pemimpin redaksi Jurnal Pusaka, Dr. Muh. Subair, M.A.
Pusaka Jurnal merupakan jurnal khazanah keagamaan yang diterbitkan dua edisi dalam setahun oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar. Jurnal ilmiah ini terbit sejak tahun 2013. Fokus kajian jurnal berkaitan dengan khazanah keagamaan dengan lingkup jurnal meliputi naskah lektur keagamaan klasik dan kontemporer, sejarah sosial keagamaan, arkeologi religi, seni, budaya keagamaan nusantara, dan budaya organisasi. (nr)